Rabu, 10 September 2014

Materi Kain Tekstil Tradisional




Materi Kain Tekstil Tradisional
 Prakarya

Kain Cepuk
Sekilastentangkaincepuk
Kain Cepuk merupakan salah satu jenis hasil olahan tekstil masyarakat khas Nusa Penida yang berbeda dengan jenis kain di Bali seperti endek, songkét, perada, poléng, dan batik. Perbedaan ini nampak pada ornamen motif-motifnya yang khas. Motif dengan warna yang khas menggunakan bahan pewarna alami yang berasal dari tanaman seperti kayu Secang. Kain Cepuk merupakan kain khas Nusa Penida yang baru hanya dipasarkan di daerah Nusa Penida
Sejarahsingkatkaincepuk
Asal usul nama kain Tenun Cepuk itu sendiri berasal dari Bahasa Sansekerta, yakni ‘Cepuk’ yang berarti Kayu Canging. Kayu Canging merupakan jenis tumbuhan yang cocok digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kain tenun. Berdasarkan sejarah tersebut nama kain Tenun Cepuk menjadi brand dari kain tenun khas Desa Tanglad. Kata cepuk sendiri memiliki arti bertemu, yang maknanya suatu pertemuan antara makhluk fana dan gaib.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_4G1nAoHHu7K0L_No8SNbIMNn5CSOnVYYTSU1Gs6PQvD5XKaRccJW6GNARG4Mq4UXu6CFY8mGDaiuLdsjqhgzHBF8Lo-JH6Q2KDaB3pUo6yxYxQ2MM2ePIH92BPZardRctkvjmKVwAeM/s170/kain+cepuk+sembahyang.jpegKainTenunCepukterdiridaribeberapajenis, danmasing-masingjenistersebutmemilikikegunaan yang berbedadalamupacara agama, sebagaiberikut:
  1. CepukNgawis, kaintenun yang dipakaisaatupacarapitrayadnya (ngaben).
  2. CepukTangiGede, kaintenun yang dipakaiolehanaktengah yang seluruhkakakdanadiknyameninggal (upacarangaben).
  3. CepukLikingPaku, dipakaiolehlaki-lakidalam upacarapotonggigi.
  4. CepukKecubung, dipakaiolehperempuandalamupacarapotonggigi.
  5. CepukSudamala, kainCepuk yang dipakaiuntukmembersihkandiri.
  6. CepukKurung, merupakankainCepuk yang dapatdigunakandalamhari-haribiasa.

Motif-motif kaincepuk
1.       Kaincepuksembahyang
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBOaseBcKNwlfJOFjAYMJlOtm7qLwPGkS1QdE-A0jZzZpu2Xv_ZAqMywQY2VQEeGgUNHlM4_Fdb1WO3kTlNuNax18Isf1fajuEaalMFqwvoHaxDemK8hVaAYtJGgm3PN7xhepcyV8h4YU4/s200/They%2527%2527%2527noeza%2528117%2529.jpg https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0sKKxYXEr_bz-orCyjpGZIWu7yxkvkWJrZ7b5xS8XQeYnZibGmfUY8t-Hy3EFBTEf5_k5-v-OQEuwtnUvbs_rS6zagyJdhFTKYpx5IBh7nEXhFpX1Vb-Y5jMOTukrGotl5yDYN-qYIOoD/s200/They%2527%2527%2527noeza%2528116%2529.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb1yYsMbdCZV1ru1ubqqZnpMIqCWuxK0sHfsP_hYTtFv-c_NRVtugafcvuXladgh9-4WFEVqMBs_jaPH2wRsr9uQTLyZT8cGHiSTc0x8u2bWw4rrCAlOczGf2V_5kz6j7OR_01QF_vZd_v/s200/01102010(003).jpg
2.       Kaincepukklasik

MaknaKainCepuk
Kesucian, perlindungan, keindahan, kekuatan, kegaibanmerupakanbeberapamaknakainCepuk.KainCepukdariasalkatanyaberarti “bertemu” atau “pertemuan”, inisesuaidenganpenggunaaanya yang selalumelibatkanpertemuan orang banyak.

PrestasiKainCepuk
Di sampingdigunakandalamrangkaianupacara, kainCepukjugatelahseringdipamerkansepertipadaPestaKesenian Bali, museum-museum sertapadapamerantekstillainnya.Selainitujugaditampilkandalam Festival Nusa Penida( NPF ) yang digelarpadatanggal 2 Juni 2014 olehPemerintahKabupatenKlungkung. Kegiatan NPF inisebagai media promosidanmembangkitkansenibudayasertadestinasipariwisata di Klungkung yang mempunyainilaisejarah. DinasKebudayaandanPariwisataKlungkungsebagaileading sectorberupayamenggandengseluruhdesa yang ada di Nusa Penida

PemanfaatanKainCepuk
KainCepukdigunakansebagaipelengkapsaranaupacarakeagamaan, pakaiankhasadat, danpameran. Selainitukaincepukjugabiasanyadigunakanuntukmembuatkostumrangda (tokohjahatdalampertunjukancalonarang),danhiasanataupentuppetijenasah.



Kain tapis
SEJARAH
Kain Tapis merupakan salah satu jenis kerajinan tradisional masyarakat Lampung dalam menyelaraskan kehidupan baik terhadap lingkungan maupun sang Pencipta Alama Semesta.
                          Kain Tapis sudah mulai dikembangkan sejak tahun 800-an. Hal itu bisa dilihat pada Prasasti Raja Belitang pada tahun 898-915 Masehi. Para kolektor banyak mendapatkan tenun Lampung berusia tua pada umumnya didapat dari daerah Tulungbawang, Kenali, dan Krui. Maka berat dugaan daerah pertama yang mengembangkan tapis adalah Tulangbawang, Kenali dan Krui.
                          Panjangnya sejarah Kain Tapis Lampung juga ditunjukkan dengan adanya koleksi tapis kuno Lampung yang sudah berumur 400-an tahun yang saat ini tersimpan di museum Ingres dan Amerika Serikat. Bahkan, ada beberapa pengamat budaya Lampung yang mengungkapkan bahwa Tapis Lampung sudah ada sejak zaman prasejarah.
BENTUK ATAU MOTIF
Kain Tapis adalah pakaian wanita Suku Lampung yang berbentuk kain sarung dan terbuat dari tenunan benang kapas dengan motif atau hiasan yang disulam (dicucuk) dengan benang emas, sugi, ataupun perak.
       Macam-macam bentuk atau motif Kain Tapis, antara lain :
  1. Sasab
  2. Belah Ketupat
  3. Tajuk (tajuk berayun, tajuk bertemu, tajuk ombak, tajuk bertali satu, tajuk berketik, tajuk bersarung, tajuk rangka, dan tajuk dipergaya).
  4. Pucuk rebung
  5. Geometri berbentuk persegi menyerupai wajik
  6. Ketak ketik
  7. Flora dan fauna
  8. Perahu yang pada zaman pra Islam mengandung makan sebagai kendaraan arwah nenek moyang dari dunia bawah menuju dunia atas.
  9. Candi
  10. Pilin berganda variasi belah ketupat
  11. Meander
  12. Gunung umpu
  13. Manusia yang sedang menunggang kuda atau gajah dan memakai mahkota        atau bertanduk.
  14. Mata kibau
  15. Bulan sabit dan bintang
MAKNA BENTUK ATAU MOTIF
Kain Tapis bagi masyarakat adat Lampung memiliki makna simbolis sebagai lambang kesucian yang dapat melindungi pemakainyadari dari segala kotoran dari luar. Selain itu dalam pemakaiannya Kain Tapis juga melambangkan status sosial pemakainya.
                          Setiap motif dan ragam hias yang ditorehkan pada Kain Tapis tidak hanya berfungsi sekedar untuk menhias kain agar terlihat lebih indah, melainkan juga mengandung makna-makna simbolik yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam kehidupan bermasyarakat, misalnya :
  1. Motif hias sasab wajik atau belah ketupat. Sasab berarti penuh atau padat mengandung makna ilmu yang bermanfaat lahir batin sesuai ketentuan agama atau kepercayaan yang dianut, sedangkan wajik atau belah ketupat bermakna kemanapun arah tujuan haruslah menuju kepada suatu kebaikan.
  2. Motif tumpal pada tapis pucuk rebung mengandung makna hubungan kekerabatan yang erat.
  3. Motif bintang pada tapis bintang perak mengandung makna agar si pemakai hendaklah menjadi sumber kebaikan bagi orang lain.
  4. Motif bunga dalam garis diagonal membentuk belah ketupat pada Tapis Limar Sekebar mengandung makna bahwa setiap perbuatan harus selalu baik.
  5. Motif ragam hias pohon hayat pada Tapis Cucuk Andak mengandung makna bahwa susah senang dalam kehidupan seseorang bergantung pada kerja keras, usaha, dan cara menempatkan dirinya dalam masyarakat.
MANFAAT/CARA PAKAI
  1. Tapis Jung Sarat
http://i577.photobucket.com/albums/ss213/aib_aan40/TAPIS/jungsarat.jpg
2.       Tapis Raja Tunggal
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVoFsWP7OEC-YdyBro7JNEAKvZmxvE-1G0dj3MgpFC76jvchyuJixuTPjfKv7PGlrKDlFJ6jmKOp6gIfrh0JxLZlYDPYFAnZJJyOaR_usW8IArGramlEuK2SHgQGDfd_8Iv6RD0u3Qu5Y/s1600/tapisrajatunggal.jpg


3.       Tapis Laut Andak
http://blog.djarumbeasiswaplus.org/suprayogi/files/2012/08/img_03821.jpg
4.       Tapis Balak
http://hoodmuseum.dartmouth.edu/images/Balak.jpg

  1. Tapis Pucuk Rebung
http://i134.photobucket.com/albums/q115/onoviar/Pucuk_Rebung_Kain-1.jpg
6.       Tapis Cucuk Andak
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgL5sVuwJeGCf9vF8MOKYjqEYXTQGsp0Dyg0Op0QVBoV79KFINaDzR_VzmNqlI6HMzD01g9Sjd9sGkaJB4PvBPDCzL_Dmn-kuW1AaDlohaDmS34xJ4IOq98hvkdBTomMbMWeAbMiwpQJ0o/s320/cucuk+andak+1.JPG
  1. Tapis Agheng/Areng
http://hoodmuseum.dartmouth.edu/images/ahkeng.jpg



8.       Tapis Kaca
https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQdY4jT2f2swQ380_hj0Ke5IlWH3ixI_tUCjTQhHs1D6qivJqA2

Kainikatcelup
  SEJARAH
                          Teknik ikat celup berasal dari Tiongkok, kemudian berkembang ke India dan wilayah-wilayah Indonesia khususnya. Teknik ini diperkenalkan ke Indonesia oleh orang-orang India melalui misi perdagangan dan mendapat perhatian besar karena keindahan ragam hiasnya dalam rangkaian warna-warni yang menawan. Penggunaan teknik celup ikat antara lain di sumatra, khususnya palembang, di kalimantan selatan, jawa dan bali.
  MOTIF DAN MAKNANYA
Beberapa moif batik sasirangan diantaranya :
  Motif Batik Sasirangan Gigi Haruan
  Motif Batik Sasirangan Kambang Sakaki
  Motif Batik Sasirangan Kambang Kacang
  Motif Batik Sasirangan Hiris Gagatas
  Motif Batik Sasirangan Daun Jaruju

ANEKA JUMPUTAN
  Kain Jumputan
n-46-Kain-Jumputan-ceplok-warna-warni-Rp-205rb.jpg
  Kain Pelangi
Bahan+Pelangi.jpg
  Kain Tritik
imagesq=tbnANd9GcTbXfvJnhryVhURUXie5z46hCr_j-arRYp6qibVO3sM0.jpg
  Kain Sasirangan
sasirangan.jpg
  PRESTASI
                          Di Indonesia kain ini dijadikan bahan baju. Biasanya dijual dengan sebutan baju bali, baju reggae, baju pantai, baju laskar pelangi atau baju Nidji ini memang baru popular setelah Giring, vokalis band Nidji, memakainya dalam video klip Laskar Pelangi. Seluruh personel Nidji pun kemudian memakai kaos yang sama pada malam penghargaan MTV Indonesia Awards 2008. Sejak saat itu, baju ikat celup banyak dicari dan menghiasi gerai-gerai pakaian di tanah air.
Kainulos
                                Ulos atau sering juga disebut kain ulos adalah salah satu busana khas Indonesia. Ulos secara turun temurun dikembangkan oleh masyarakat Batak, Sumatera utara. Cara membuat ulos serupa dengan cara membuat songket khas Palembang, yaitu menggunakan alat tenun bukan mesin. Warna dominan pada ulos adalah merah, hitam, dan putih yang dihiasi oleh ragam tenunan dari benang emas atau perak.
Sejarah
Mangulosi adalah suatu kegiatan adat yang sangat penting bagi orang batak. Dalam setiap kegiatan seperti upacara pernikahan, kelahiran, dan dukacita ulos selalu menjadi bagian adat yang selalu di ikut sertakan.Menurut pemikiran moyang orang batak, salah satu unsur yang memberikan kehidupan bagi tubuh manusia adalah “kehangatan”. Mengingat orang-orang batak dahulu memilih hidup di dataran yang tinggi sehingga memiliki temperatur yang dingin.
                        Demikian juga dengan huta/kampung yang ada di daerah tapanuli umumnya di kelilingi dengan pepohonan bambu. Dimana memiliki kegunaan bukan hanya sebagai pagar untuk menjaga serangan musuh saja, namun juga menahan terjangan angin yang dapat membuat tubuh menggigil kedinginan.Ada 3 hal yang di yakini moyang orang batak yang memberi kehidupan bagi tubuh manusia, yaitu : Darah, Nafas dan Kehangatan. Sehingga “rasa hangat” menjadi suatu kebutuhan yang setiap saat di dambakan. Ada 3 “sumber kehangatan” yang di yakini moyang orang batak yaitu : matahari, api dan ulos. Matahari terbit dan terbenam dengan sendirinya setiap saat. Api dapat di nyalakan setiap saat, namun tidak praktis untuk di gunakan menghangatkan tubuh, misalnya besarnya api harus di jaga setiap saat sehingga tidur pun terganggu. Namun tidak begitu halnya dengan Ulos yang sangat praktis digunakan di mana saja dan kapan saja.
                        Ulos pun menjadi barang yang penting dan di butuhkan semua orang kapan saja dan di mana saja. Hingga akhirnya karena ulos memiliki nilai yang tinggi di tengah-tengah masyarakat batak.

Makna
Dari bahasa asalnya, ulos berarti kain.
Dibuatlah aturan penggunaan ulos yang di tuangkan dalam aturan adat, antara lain :
                        Ulos hanya di berikan kepada kerabat yang di bawah kita. Misalnya Natoras tu ianakhon (orang tua kepada anak). Ulos yang di berikan haruslah sesuai dengan kerabat yang akan di beri ulos. Misalnya Ragihotang diberikan untuk ulos kepada hela (menantu laki-laki).
                   Sedangkan menurut penggunaanya antara lain :
  1. Siabithonon (dipakai ke tubuh menjadi baju atau sarung) digunakan ulos ragidup, sibolang, runjat, jobit dan lainnya.
  2. Sihadanghononhon (diletakan di bahu) di gunakan ulos Sirara, sumbat, bolean, mangiring dan lainnya.
  3. Sitalitalihononhon (pengikat kepala) di gunakan ulos tumtuman, mangiring, padang rusa dan lain-lain.
                   Saat ini kita tidak membutuhkan ulos sebagai penghangat tubuh di saat tidur ataupun saat beraktifitas, karena ada berbagai alat dan bahan yang lebih maju untuk memberi kehangatan bagi tubuh pada saat berada pada udara yang sangat dingin. Tetapi Ulos sudah menjadi perlambang kehangatan yang sudah mengakar di dalam budaya batak.
                    Namun ini juga menjadi tantangan bagi budaya batak di masa depan, karena cara pandang dan penghargaan anak-anak muda masa depan sangat berbeda dengan para orang tua yang sempat merasakan berharganya nilai ulos dalam kekerabatan. Akankah anak-anak kita memandang ulos seperti memandang “kain pada umumnya”, bahkan lebih parahnya setelah kain tersebut di gunakan dalam acara adat yang melelahkan kemudian ulos tersebut tersimpan rapat dalam lemari saja.
                   Sangat berbeda “rasanya” dengan dengan menggunakan setelan jas yang modis dan ingin menggunakannya lagi dan lagi begitu setiap saat.
                        Jangan-jangan yang terbayang dalam pikiran mereka saat melihat ulos yang tergolek dalam lemari adalah acara adat yang melelahkan, njelimet adatnya, pusing karena gak tau bahasa batak, malu karena gak pinter martutur (menempatkan diri dalam pertalian darah atau keturunan).
                        Akan sangat banyak tantangan masa depan yang akan menghimpit “niat maradat” bagi generasi muda masa depan. Seperti masalah ke uangan, penggunaan waktu, perkembangan pola pikir praktis, berkurangnya “rajaparhata” (orang yang mengetahui adat dan dapat memandu kegiatan adat dari awal hingga akhir).



Jenis kain ulos
  1. Ulos Ragidup
                   yaitu ulos yang tertinggi darjatnya, sangat sulit pembuatannya. Ulos ini terdiri atas tiga bahagian, iaitu dua sisi yang ditenun sekaligus, dan satu bahagian tengah yang ditenum tersendiri dengan sangat rumit. Bahagian tengahnya terdiri ata tiga bahagian, iaitu bahagian tengah atau badan, dan dua bahagian lainnya sebagai ujung tempat pigura lelaki (pinarhalak hana) dan ujung tempat pigura perempuan (pinarhlak boru-boru). Setiap pigura diberi beraneka ragam lukisan, antara lain ‘antiganting sigumang’, batuhi ansimun, dsb
2.      Ulos Ragihotang
                   juga termasuk berdarjah tinggi, namun cara pembuatannya tidak serumit ulos ragidup. Hotang bererti rotan, dan raksa ulos ini mempunyai keistimewaan yang dapat diikuti dari keempat umpasannya. Ulos ini digunakan untuk mengulosi seseorng yang dianggap picik dengan harapan agar Tuhan akan memberikan hasil yang baik, dan orng yang rajin berkerja. Dalam upacara kematian, ulos ini dipaki untuk membungkus jenazah, sedangkan kepada upacara pengkuburan kedua kalinya, untuk membungkus tulang-belulangnya.
3.      Ulos Sibolang
semula disebut sibolang sebab dibeikan kepada orang yang berjasa untuk ‘mabulangbulangi’ (menghurmati) orang tua penggantin perempuan untuk mengulosi ayah pengantin lelaki sebagai ‘ulos pansaniot’. Dalam suatu pesta perkahwinan, dulu ada kebiasaan memberikan ‘ulos siholang si toluntuho’ oleh orang tua pengantin perempuan kepada menantunya sebagai ulos bela (ulos menantu). Pada ulos si toluntuho ini raginya tampak jelas mengambarkan tiga buah tuho (bahagian) yang merupakan lambang Dalihan Na Tolu.
4. Ulos nametmet
Yang ukuran panjang dan lebarnya jauh lebih kecil, tidak digunakan dalam upacara adat, melainkan untuk dipakai sehari-hari. Yang termasuk dalam golongan ini antara lain ulos sirampat, ragi huting, namarpisaran, dan sebagainya.
5. Ulos nabalga
adalah ulos kelas tinggi atau tertinggi. Jenis ulos ini pada umumnya digunakan dalam upacara adat sebagai pakaian resmi atau sebagai ulos yang diserahkan atau diterima. Yang termasuk didalam golongan ini ialah: sibolang, runjat jobit, ragidup atau ragi hidup, dsb.
Sebagian besar ulos telah punah karena tidak diproduksi lagi, seperti Ulos Raja, Ulos Ragi Botik, Ulos Gobar, Ulos Saput (ulos yang digunakan sebagai pembungkus Jenazah), dan Ulos Sibolang.



Pemakaian
Cara memakai ulos bermacam-macam tergantung pada situasinya.Ada orng memaki ulos dibahunya (dihadang atau sampe-sampe) seperti pemakaian selendang berkebaya; ada yang memakainya sebagai kain sarong (diabithon), ada yang melilitkannya dikepala (dililitohon) dan ada pula yang mengikatnya secara ketat dipinggang. Erti dan fungsi kain selendang tenun khas Batak ini sejak dulu hingga sekarang tidak mengalami perubahan, kecuali bebera variasi yang disesuaikan dengan kodisi sosial budaya. Ulos kini tidk hany berfungsi sebagai lambang penghangat dan kasih sayang, melainkan juga sebagai lambang kedudukan lambang komunikasi, dan lambang solidaritas.
Pemanfaatan
  1. Dalam pacara-upacara adat seperti kelahiran, perkawinan, pendirian rumah baru, penyambutan tamu, upacara kenegaraan, upacara desa, pertanian, upacara untuk leluhur upacara kanak-kanak meningkat dewasa, perkawinan, kematian, hari raya keagamaan dan lain-lain. Dalam upacara-upacara tersebut diwajibkan oleh adat untuk berpakaian resmi dengan memakai ulos
    Sebagai pakaian untuk tarian adat.
  2. Beberapa jenis diantara ulos itu diberikan sebagai penghargaan/pengobatan kepada seseorang seperti; orang tua, pengantin, sahabat, raja, orang yang dituakan, para pejabat, anak dan lain-lain sesuai dengan aturan dan tatacara tertentu. Dalam pemberian hadiah itu kecuali penghargaan/pengobatan juga terkandung harapan tertentu.Sebagai pakaian resmi.
Mulanya ulos dikenakan di dalam bentuk selendang atau sarung saja, kerap digunakan pada perhelatan resmi atau upacara adat Batak, namun kini banyak dijumpai di dalam bentuk produk sovenir, sarung bantal, ikat pinggang, tas, pakaian, alas meja, dasi, dompet, dan gorden.
                        Ulos juga kadang-kadang diberikan kepada sang ibu yang sedang mengandung supaya mempermudah lahirnya sang bayi ke dunia dan untuk melindungi ibu dari segala mara bahaya yang mengancam saat proses persalinan.
BATIK
ž  Batik adalah proses penulisan gambar atau ragam hias pada media apapun dengan menggunakan lilin batik (wax/ malam) sebagai alat perintang warna.
                   - Batik tulis
                   - Batik cap
                   - Batik kombinasi cap tulis
Sejarah
Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman.
                   Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya.
                   Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.
                   Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam.
                   Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisioanal dengan ciri kekhususannya sendiri.
                   Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.
                   Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu.
                   Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang.
                   Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria.
                   Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari : pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.
Jadi kerajinan batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya.
                   Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX.
                   Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia


BENTUK/ MOTIF DAN MAKNA
  • Sida Mukti
                   Kata “sida” berarti jadi/ terlaksana. Dengan demikian motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bisa tercapai. Salah satunya adalah sida mukti , yang mengandung harapan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.
sido-mukti1.jpg
  • Sida Luhur
                   Bermakna  untuk mencapai kedudukan yang tinggi dan mendapat panutan masyarakat
sido-luhur.jpg
  • Sida Asih
                   Bermakna agar manusia mengebangkan rasa saling menyayangi dan mengasuhi antar sesama.
batik sida asih.JPG
  • Semen Rama
                        Bermakna sebagai penggambaran dari “kehidupan yang semi” (kehidupan yang berkembang atau makmur). Selain makna tersebut Semen Rama sendiri sering kali dihubungkan dengan cerita Ramayana yang erat dengan ajaran Hastha Brata atau ajaran keutamaan melalui delapan jalan.
                  
                   Jadi Semen Rama mengandung  ajaran sifat-sifat utama yang seharusnya dimiliki oleh seorang raja atau pemimpin rakyat.
batik semen rama.jpg
  • Sekar Jagad
                   Mengandung makna kecantikan dan keindahan sehingga orang lain yang melihat akan terpesona. Adapula yang beranggapan
sekar-jagad.jpg
  • Truntum
                        Diciptakan oleh Kanjeng Ratu Kencana (Permaisuri Sunan Paku Buwana III) bermakna cinta yang tumbuh kembali. Beliau menciptakan ini sebagai simbol cinta yang tulus tanpa syarat, abadi.
                        Karena maknanya, motif ini biasa dipakai oleh orang tua pengantin pada hari pernikahan anaknya. Harapannya adalah agar cinta kasih yang tumaruntum ini akan menghinggapi kedua mempelai.
batik truntum.jpg
  • Babon Angrem
                        Berasal dari kata “babon (induk ayam) dan angrem (mengerami) sehingga motif ini melambangkan induk ayam yang sedang mengerami telurnya. Maknanya adalah manusia hendaknya bersabar seperti sabarnya seekor induk ayam yang sedang mengerami telurnya hingga menetas.
batik babon angrem.jpg
PEMANFAATAN
ž  Upacara Adat
                   Dalam adat jawa banyak sekali kegiatan memakai batik. Seperti acara pernikahan, kain batik digunakan sebagai bawahan kebaya yang digunakan kedua mempelai yang menikah.
ž  Kegiatan sehari-hari
                   pada kegiatan sehari-hari orang Jawa juga menggunakan batik. Kain batik dibuat menjadi celana ataupun baju yang digunakan sehari-hari.
ž  Alat Rumah Tangga
                   Kegunaan kain batik juga sampai ke peralatan rumah tangga. Contohnya dibuat menjadi taplak meja, tirai, dan masih banyak lagi
# Dilihat dari sejarahnya, munculnya batik ini sudah ada sejak jaman kerajaan dahulu di Indonesia, dimana dahulu batik merupakan golongan dari kesenian atau kerajinan gambar diatas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga kerajaan jaman dahulu, terutama di Jawa.
                   Batik menjadi semakin terkenal ketika pakaian batik milik ibu Presiden Amerika Serikat Barack Obama saat tinggal di Jakarta menjadi koleksi di Museum Tekstil Washington. Pameran bertajuk “A lady found culture in its cloth: Barack Obama’s mother and Indonesian batiks” memberikan pengetahuan bagi pengunjung tentang sisi lain dari kehidupan Ann Dunham, ibu presiden AS ke-44 itu serta pekerjaaanya sebagai ahli anthropologi.
                   Seorang desainer batik, Nusjirwan Tirtaamidjaja, atau yang lebih dikenal dengan nama Iwan telah membawa nama Indonesia ke mata dunia.
                   Karya-karya batiknya disukai dan telah dikenakan oleh beberapa kepala negara seperti Ratu Elizabeth II, Ratu Sophie dari Spanyol, Ratu Juliana dari Netherland, bahkan Bill Clinton. Belum lama ini Isteri Duta Besar Indonesia untuk Amerika, Rosa Rai Djalal, membuka pameran batik bertajuk Indonesian Batik: World Heritage di KBRI Washington. Acara itu dihadiri puluhan tamu undangan, termasuk warga Amerika yang ingin mengenal batik lebih jauh.
ž  Pameran tersebut menampilkan sekitar 60 kain batik dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Solo, Cirebon, Pontianak, dan lain-lain.
ž  Menurut Claire Wolfowitz, isteri mantan Dubes Amerika untuk Indonesia, Paul Wolfowitz, turut menghadiri acara peluncuran pameran itu. Ia menyebut batik sebagai seni yang indah, apalagi proses pembuatannya juga tidak mudah, sehingga harus lebih dihargai den mendapat apresiasi.
Apalagi dibutuhkan banyak waktu dan keahlian khusus untuk membuatnya. Batik adalah karya seni, bukan hanya tekstil.
ž  Batik adalah karya seni, bukan hanya tekstil.
Songket
v  Songket adalah kain  tenunan tradisional melayu di , malaysia, dan brunei. Songket digolongkan dalam keluarga tenunan brokat. Songket ditenun dengan tangan dengan benang emas dan perak dan pada umumnya dikenakan pada acara-acara resmi. Benang logam metalik yang tertenun berlatar kain menimbulkan efek kemilau cemerlang.
v  Menurut hikayat rakyat Palembang, asal mula kain songket adalah dari perdagangan zaman dahulu di antara Tiongkok dan India.
                   Orang Tionghoa menyediakan benang sutera sedangkan orang India menyumbang benang emas dan perak maka, jadilah songket.
                   Kain songket ditenun pada alat tenun bingkai Melayu. Pola-pola rumit diciptakan dengan memperkenalkan benang-benang emas atau perak ekstra dengan penggunaan sehelai jarum leper. Tidak diketahui secara pasti dari manakah songket berasal, menurut tradisi Kelantan teknik tenun seperti ini berasal dari utara, yakni kawasan Kamboja dan Siam, yang kemudian berkembang ke selatan di Pattani dan akhirnya mencapai Kelantan dan Terengganu. Akan tetapi menurut penenun Terengganu, justru para pedagang Indialah yang memperkenalkan teknik menenun ini pertama kali di Palembang dan Jambi, yang mungkin telah berlaku sejak zaman Sriwijaya.
MOTIF KAIN SONGKET
Ragam hias pada songket Palembang umumnya bersifat naturalis dan  banyak mengambil inspirasi penciptaan motif dari unsur-unsur alam, seperti  stilisasi flora dan fauna. 
Kerajinan songket Palembang memiliki beberapa perbedaan jenis yang dapat ditinjau dari segi produk songket itu sendiri, antara lain:
a. Songket  Lepus  (Lepus  berarti menutupi) adalah songket yang bermotif benang emas menutupi hampir seluruh bagian permukaan kain sesuai dengan motifnya.
.b.  Songket  Tawur  adalah songket yang motifnya tidak menutupi seluruh permukaan kain tetapi berkelompok-kelompok yang letaknya menyebar.
c. Songket  Limar  adalah kain songket yang motifnya tidak dibentuk oleh benang-benang tambahan seperti benang emas atau perak tetapi corak ragam hiasanya dibentuk dari benang pakan yang dicelup pada bagian-bagian tertentu sebelum ditenun. 
d. Songket  Tretes  Mender  adalah kain songket yang tidak dijumpai gambar/bunga pada motif bagian tengahnya.  Motif-motifnya hanya terletak pada kedua ujung pangkal dan pinggir-pinggir kain.
MOTIF KAIN SONGKET
    
MAKNA SONGKET
v  Kata songket berasal dari istilah sungkit dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia, yang berarti “mengait” atau “mencungkil”.
v  Selain itu, menurut beberapa orang, kata songket juga berasal dari kata songka, peci khas Palembang yang dipercaya pertama kalinya. Isitilah menyongket berarti ‘menenun dengan benang emas dan perak’.
PEMANFAATAN SONGKET
Ò  Songket merupakan kain tenun mewah yang biasanya dikenakan saat kenduri, perayaan atau pesta.
Ò   Tanjak adalah semacam topi hiasan kepala yang terbuat dari kain songket yang lazim dipakai oleh sultan dan pangeran serta bangsawan Kesultanan Melayu.

CARA MEMAKAI KAIN SONGKET
  1. Posisi kepala kain (tumpal) di depan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCOA6GvY6piw-VHY548sswtnVRUT2o7IWRXEYn4b0jIuU7FX3_QiSdGfTq1QsShDmHV_GA5sXkgkFThnk8pFuvcqIyT87Ru_lhoynn6ScfSy5hCO5cY-vzQxfh4Ahafm9jgogZP-2yftE/s320/Cara+pakai+songket-1.JPG
2.      Kenakan kain songket seperti memAkai sarung pada umumnya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSYbgXRGuErq8iWL4Q2HkoHqEiQpX3muE3fQDeCSK7sf5HYpCyVF4_8LmwwMi-WB17cEoOFmW10IdtInVr_5P25mc8Q7zSxq_m_2ZX5sdN8TXCNU1pusbJsa7Ng2OgowNiHNKEmkaUHxU/s320/Cara+pakai+songket-2.jpg
3.      Tambahkan kemben/korset
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVe17EKj4RGNEE-DHncDK00hkbguDcV2bJEZI3jVKACLB1xgHB7iGWPeifnmMmR_9R7C8_1pyp_CzEn3Ndxov0SU1GF3gT2dZkJuR3LkxxpxYYotlFSMABXK_Thi2PSNhueP83pSUYZwY/s320/Cara+pakai+songket-4.jpg
4.      Kenakan kebaya yang serasi dengan songket
5.      Kenakan selendang untuk pelengkap

PRESTASI
1.      Songket “Saluak Laka” SUMBAR meraih penghargaan UNESCO.
2.      Prestasi Studio Erika Rianti yang produknya meraih penghargaan “Award Of Excellence for Handicrafts” dari UNESCO tahun 2012

CARA MERAWAT KAIN SONGKET
1.      Kain Songket jangan dicuci agar benang-benangnya tidak rusak dan tidak keluar.
2.      Setelah Kain Songket dipakai, dianjurkan untuk menggantung kain tersebut agar tetap mendapatkan angin.
3.      Saat penyimpanan, Kain Songket jangan dilipat agar benang-benangnya tidak rusak tetapi digulung seperti karpet dan saat ditaruh di almari harus dikasih kapur barus agar tetap wangi.
4.      Kain songket jangan lupa sesekali dikeluarkan agar dapat diangin-anginkan.





KAIN IKAT CELUP
Teknik ikat celup berasal dari Tiongkok, kemudian berkembang ke India dan wilayah-wilayah Indonesia khususnya. Teknik ini diperkenalkan ke Indonesia oleh orang-orang India melalui misi perdagangan dan mendapat perhatian besar karena keindahan ragam hiasnya dalam rangkaian warna-warni yang menawan. Penggunaan teknik celup ikat antara lain di sumatra, khususnya palembang, di kalimantan selatan, jawa dan bali.
MOTIF DAN MAKNANYA
Beberapa moif batik sasirangan diantaranya :
  Motif Batik Sasirangan Gigi Haruan
  Motif Batik Sasirangan Kambang Sakaki
  Motif Batik Sasirangan Kambang Kacang
  Motif Batik Sasirangan Hiris Gagatas
  Motif Batik Sasirangan Daun Jaruju
ANEKA JUMPUTAN
Kain jumputan
n-46-Kain-Jumputan-ceplok-warna-warni-Rp-205rb.jpg
  Kain Pelangi
Bahan+Pelangi.jpg
  Kain Tritik
imagesq=tbnANd9GcTbXfvJnhryVhURUXie5z46hCr_j-arRYp6qibVO3sM0.jpg

  Kain Sasirangan
sasirangan.jpg

PRESTASI
Di Indonesia kain ini dijadikan bahan baju. Biasanya dijual dengan sebutan baju bali, baju reggae, baju pantai, baju laskar pelangi atau baju Nidji ini memang baru popular setelah Giring, vokalis band Nidji, memakainya dalam video klip Laskar Pelangi. Seluruh personel Nidji pun kemudian memakai kaos yang sama pada malam penghargaan MTV Indonesia Awards 2008. Sejak saat itu, baju ikat celup banyak dicari dan menghiasi gerai-gerai pakaian di tanah air.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Nice Info.. Terimakasih kak.. Untuk sharing informasinya.. Best Regards : Fitinline..

deE mengatakan...

Infonya membantu sekali. Terima kasih