Sabtu, 26 April 2014

MATERI BERIMAN KEPADA MALAIKAT


BERIMAN KEPADA MALAIKAT
Bahasa : dari kata ملك  (malak) yang berarti kekuatan. Ma’lûk artinya adalah yang diutus. ‘alûkah yang artinya ar-risâlah atau utusan.
Istilah   : hamba/makhluk Allah yang diciptakan dari cahaya, tidak  berkelamin, tidak beranak & berbapak. Malaikat  hanya sekedar makhluk yang yang diutus Allah, tidak mempunyai otoritas kekuasaan independen
 BERIMAN PD MALAIKAT 
SECARA BAHASA
percaya dan membenarkan
SECARA ISTILAH
Pertama, Mengucapkan dengan lisan, membenarkan dengan hati, mengamalkan dengan anggota badan.
Kedua, percaya terhadap Alloh, Malaikat, kitab-kitab Allah, rosul-rosul Alloh, hari kiamat, qodho dan qodar
 
Rasululullah saw. pernah ditanya seorang lelaki yang memakai pakaian sangat putih (syadîd bayâdh ats-tsiyâb), rambutnya hitam pekat (syadîd sawâdi asy-sya’r), pakaiannya rapi seperti tidak dari perjalanan jauh (lâ yura ‘alaihi atsaru as-safar) dan sahabat tidak tahu dari mana ia datang. Lelaki itu (Jibril as.) tiba-tiba ada di depan Nabi saw. dan bertanya. Salah satu pertanyaannya adalah;
“Beritahu aku, tentang iman?”
“(Iman itu adalah) jika engkau beriman kepada Allah, pada mailaikat-malaikat-Nya, pada kitab-kitab-Nya, pada para rasul-rasul-Nya,
pada Hari Akhir, dan pada takdir, baik ataupun buruknya.” Jawab Nabi saw.
“Kamu benar.” Kata lelaki itu.
Adapun orang yang tidak percaya keberadaan malaikat, ia terhitung sebagai manusia yang sangat sesat. Sebagaimana yang ditegaskan Allah swt. dalam firman-Nya,
وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.”(QS. An-Nisâ’ [4]: 136)
BERIMAN PADA MALAIKAT
IMAN SECARA TAFSILI (RINCI)
Mengimani malaikat secara terperinci, mengimani setiap malaikat dari 10 malaikat yg wajib diketahui
IMAN SECARA IJMALI (GLOBAL)
Mengimani malaikat secara keseluruhan baik yg wajib diketahui ataupun yg tdk wjb diketahui
 BEBERAPA MALAIKAT YG TDK WAJIB DIKETAHUI 
Hamalatularsy (penanggungarsy)
Malaikat Hafadzoh /qorin (penjaga)
Malaikat Zabaniyah (penyiksa  di neraka)
Malaikat daqoiqul akhbar (rahmat)
Malaikat kiroman katibin (pencatat amal baik & buruk)
Malak Al-Jibâl (Yang Menjaga Gunung)
Malaikat penjaga rahim
Malak Al-Aurâq wa Asy-Syajar (Yang Mengurusi Daun dan Pepohonan)
Malak Ar-Rîh (Yang Mengatur Angin)
Al-Malak Al-Qâim bi Amri Asy-Syams (Yang Mengatur Matahari)
Al-Malak Al-Ladzi Yu’amminu Ad-Du’â’(yang mengamini doa baik manusia)
Malaikat pengatur hujan/awan
 
 ANGGAPAN ORG TERDAHULU PD MALAIKAT
 
وَجَعَلُوا الْمَلَائِكَةَ الَّذِينَ هُمْ عِبَادُ الرَّحْمَنِ إِنَاثًا أَشَهِدُوا خَلْقَهُمْ سَتُكْتَبُ شَهَادَتُهُمْ وَيُسْأَلُونَ
Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat hamba-hamba (Allah) Yang Maha Pengasih itu sebagai jenis perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan (malaikat-malaikat itu)? Kelak akan dituliskan kesaksian mereka dan akan dimintakan pertanggungjawaban.” (QS. Az-Zukhruf [43]: 19)
Malaikat berjenis kelamin perempuan
Malaikat sebagai anak Allah
 
PERBEDAAN MALAIKAT DG MANUSIA
SIFATNYA
Manusia sebagai makhluk zhahir, yang tampak dan dapat dilihat mata manusia, sedangkan Malaikat dalam bentuk aslinya merupakan makhluk gaib yang tidak dapat dilihat.
Manusia ada yang taat dan durhaka kepada Allah, sedangkan Malaikat semuanya taat, berbakti dan bertakwa kepada Allah.
Manusia mempunyai jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), menikah dan berkembang biak, sedangkan Malaikat tidak memiliki jenis kelamin, tidak memiliki nafsu, dan tidak berkembang biak.
Malaikat senantiasa takut kepada Allah dan selalu menaati perintah-perintahNya.
 
ASAL KEJADIANNYA
Dilihat dari asal kejadiannya, manusia diciptakan Allah dari tanah, sedangkan Malaikat diciptakan Allah dari cahaya
TUGAS DAN KEWAJIBANNYA
Manusia ditugaskan Allah untuk menjadi khalifah di muka bumi dengan segala tugas dan kewajibannya yang beraneka ragam, sedangkan Malaikat diciptakan oleh Allah dengan tugasnya yang khusus. Seperti: menurunkan wahyu, membagi rezeki, meniup sangkakala, mencabut nyawa, mencatat amal, menanyai manusia di dalam kubur, menjaga surga, menjaga neraka, dan lain-lain.
DERAJAT DAN KEDUDUKANNYA
Secara umum, manusia memiliki derajat dan kedudukan yang lebih mulia daripada makhluk-makhluk Allah yang lain, bahkan dari malaikat sekalipun. Hal itu karena berbagai kelebihan dan tugas yang diembankan Allah kepadanya. Kemulian manusia yang lebih daripada malaikat ditegaskan dengan bukti bahwa Allah menyuruh kepada malaikat untuk sujud kepada nabi Adam setelah nabi Adam menjelaskan ilmu yang diajarkan oleh Allah SWT.
 Perilaku Beriman Kepada Malaikat Allah SWT
Selalu berhati-hati dengan mempertimbangkan suara hati yang baik karena ada malaikat Jibril yang selalu mengawal manusia dengan wahyu dan ilmu.
Selalu optimis dalam mencari penghidupan karena yakin ada malaikat mikail yang membagi rizki manusia.
Hidup di dunia tidak semena-mena, karena yakin kehidupan ini akan berakhir ketika malaikat Israfil melaksanakan tugasnya.
Berusaha untuk memperbanyak perbuatan baik sebelum malaikat ‘izroil melaksanakan tugasnya untuk mencabut nyawa.
Selalu berhati-hati dalam berbuat karena ada malaikat Rokib dan ‘Atid yang selalu mencatat amal baik dan buruk.
Selalu berusaha berbuat baik untuk persiapan setelah mati karena yakin ada malaikat Munkar dan Nakir yang menanyai di dalam kubur
Nabi saw. Bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba (yang meningggal) apabila telah diletakkan di dalam kubur dan para pengantarnya telah meninggalkannya, sesungguhnya ia akan mendengar derap sandal mereka. Kemudian datanglah dua Malaikat (Munkar dan Nakir) dan mendudukkannya, seraya bertanya kepadanya: Bagaimana pendapatmu tentang orang ini (Muhammad saw.)? Apabila ia seorang mukmin maka akan menjawab: Saya bersaksi bahwa dia hamba Allah dan utusan-Nya Kemudian dikatakan kepadanya: Lihatlah tempatmu di neraka, sunggguh Allah telah menggantikannya buat kamu di surga. Kemudian ia akan melihat kedua tempat itu semua (surga dan neraka).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

CIRI-CIRI MALAIKAT
  
Tercipta dari cahaya/nur
Bersifat abstrak/ghoib
Tidak berjenis kelamin
Tidak memiliki nafsu
Tidak makan, minum, dan tidur
Memiliki tugas khusus masing-masing sesuai aturan Allah
Hanya patuh pada Allah
Bisa menyerupai makhluk lain
 
DALIL BERIMAN PADA MALAIKAT
 
AL-BAQOROH/2: 34
 
Artinya: dan ketika dikatakan kepada malaikat “bersujudlah kalian pada Nabi Adam AS” maka sujudlah seluruhnya kecuali Iblis yang membangkang dan sombong dan termasuk golongan kaum yag ingkar (QS Al-Baqoroh/2: 34)
 An-Nahl/16: 49
 
 Artinya: Dan hanya bersujud pada Allah lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi yaitu semua makhluk yang bernyawa dan malaikat yang mereka senantiasa tidak menyombongkan diri (An-Nahl/16: 49)

Tidak ada komentar: